Dua tahun setelah Lordlake dihancurkan oleh Sun Rune-nya, Ratu Arshtat mengirim putranya sang Pangeran, saudara perempuannya Sialeeds, dan pengawal kerajaan mereka Lyon dan Georg Prime untuk memeriksa keadaan kota yang hancur tersebut. Pangeran melihat keadaan suram kota kering itu dan melaporkannya, tapi Arshtat mencemoohnya; dia menyatakan bahwa warga Lordlake pantas mendapatkan kehancuran karena mencuri Dawn Rune. Suami Arshtat, Ferid, menyadarkannya kembali, dan dia membubarkan rombongan inspeksi dengan berbisik.
Permasalahan berikutnya adalah Permainan Suci untuk pernikahan Putri Lymsleia, yang diadakan lebih awal untuk Lymsleia yang berusia sepuluh tahun. Dua kontestan utama, keduanya mewakili diri mereka sendiri sebagai seorang juara, berasal dari keluarga bangsawan saingan: Euram Barows yang pesolek, dan mantan tunangan Sialeeds, Gizel Godwin yang karismatik. Keluarga kerajaan, bagaimanapun, lebih menyukai Belcoot, orang luar yang misterius, sebagai pilihan netral yang cenderung tidak menyebabkan perselisihan; Pangeran mencoba membantu Belcoot secara diam-diam dengan persetujuan Ferid. Namun, Gizel berhasil mengatur Olimpiade untuk keuntungannya, dan juaranya Childerich mengalahkan Belcoot yang dibius sementara juara Barow didiskualifikasi.
Namun, Lord Marscal Godwin, ayah Gizel, kurang terkesan dengan aktivitas Gizel, berpikir bahwa dia telah menjadi musuh Pangeran dan keluarga kerajaan secara keseluruhan dengan rencana jahatnya. Selain itu, keluarga kerajaan membawa Zegai, juara Barows, ke dalam tahanan pribadi mereka, yang mungkin bisa membantu mengungkap kecurangan Godwin dan menawarkan alasan untuk membatalkan pertunangan. Oleh karena itu, keluarga Godwin melancarkan serangan pendahuluan pada upacara pertunangan di Sol-Falena, ibu kota Falena. Arshtat dan Ferid telah mengantisipasi dan mempersiapkan serangan itu, tetapi tidak dengan keterlibatan para pembunuh elit Gerbang Nether, yang menguasai pertahanan istana. Perjuangan memuncak pada kematian Arshtat dan Ferid, sementara Lymsleia menjadi tawanan. Pangeran Ardil, Lyon, Georg, dan Sialeed terpaksa melarikan diri.
