Ini adalah salah satu judul paling terkenal dari Yamagishi Ryouko. Hal ini sangat mengejutkan publik ketika pertama kali diterbitkan, karena cerita tersebut menggambarkan bagaimana bupati legendaris Jepang, Pangeran Shoutoku – yang juga mendukung penyebaran agama baru tersebut; Buddhisme – jatuh cinta pada seorang pria, menderita karenanya, dan bertindak berdasarkan cintanya yang tak berbalas. Ini bukan manga shounen-ai biasa, tetapi tema homoerotiknya adalah kekuatan motivasi terbesar di balik cerita berbelit-belit dengan bahasa dan alur cerita yang rumit ini. 'Hi Izuru Tokoro no Tenshi' dianggap sebagai mahakarya di dunia manga.
Hai Izuru Tokoro no Tenshi memenangkan Penghargaan Manga Kodansha 1983 untuk shōjo.
