Kesimpulan
Chiyoka tidak tertarik pada apa pun selain pertarungan pedang. Suatu hari, dia menemukan seorang pria pelayan membuat seorang wanita menangis; dia menyerangnya dengan pedang kayunya, tetapi dipukuli seperti tidak ada apa-apanya. Orang tuanya mengajukan proposal pernikahan potensial, dan calon suaminya kebetulan adalah perwira angkatan laut yang memukulinya, Yoshimi. Selain itu, keduanya melanjutkan pernikahan tanpa cinta, dan menikah. Pada malam pertama mereka, Chiyoka diberi tahu bahwa "Inilah yang dilakukan pasangan yang sudah menikah" dan ditembaki di tempat tidur. "Kulitmu... sangat putih" katanya padanya, seolah dia terbiasa menangani wanita. Belaiannya berlanjut… Mata Chiyoka dan nafasnya yang berat membuat Yoshimi semakin terangsang, tapi pria ini sebenarnya…!!